Periode Inggris Kuno/Old English

Periode Inggris Kuno/Old English

 




Latar Belakang Sosial Masyarakat Inggris Kuno

Periode inggris kuno (Old English) dalam sejarah dan sastra inggris mengalami beberapa tahap perkembangan karena adanya penyerbuan atau invasi dari suku-suku bangsa lainnya. Pada mulanya kepulauan britania hanya dihuni oleh campuran dari berbagai rasa. Namun yang paling dominan adalah bangsa Iberia yang berambut kehitam-hitaman. Orang orang Iberia tersebut melampau tingkat peradaban, dari zaman batu hingga zaman logam, dari tingkat kehidupan berburu sampai ke tingkat bercocok tanam secara menetap. Peninggalan-peninggalan peradaban Iberia adalah maiden castle yaitu pemukiman berbenteng dan Stonehenge yaitu batu-batu besar tempat pemujaan.
Pada abad ke-7 SM sampai ke-3 SM datanglah serbuan dari  bangsa Kelt yang semula merupakan bangsa pengembara. Semula mereka mendiami Jerman barat laut dan Belanda, kemudian menjelajah ke segala penjuru Eropa. Hubungan antara orang-orang Kelt dan orang-orang Iberia adalah hubungan antara penjajah dan dijajah, tetapi kemudian budaya mereka bercampur. Orang-orang Kelt hidup dari bercocok tanam, beternak, berburu, dan mencari ikan. Mereka tinggal dalam perkampungan kecil yang disebut trevs. Orang-orang Kelt menganut aliran Paganisme, mereka percaya adanya roh-roh yang mendiami bukit-bukit, gua-gua, sumber air dan objek lainnya.
            Peninggalan-peninggalan Roma setelah berkuasa di Inggris antara lain Hadrian wall, yaitu sebuah tembok pertahanan yang dibangun sepanjang perbatasan Inggris utara pada tahun 12 Masehi, pembangunan jaringan jalan raya yang menghubungkan system perbentengan yang masing-masing di jaga tentara regular yaitu pax romana.
            Pada permulaan abad ke-5 tentara roma ditarik seluruhnya dari inggris karena keadaan di pusat pemerintahan Roma sudah merosot dan goyah. kemerosotan tersebut dikarenakan oleh berbagai masalah ekonomi dan politik, dan juga serangan-serangan dari suku germanik .
Orang-orang germanik yang terdiri dari suku Jute, Angle dan Saxon lebih dikenal dengan nama suku Anglo-Saxon. Meskipun suku Anglo-Saxon memiliki nama yang berbeda-beda, mereka mempunyai kebudayaan dan bahasa yang hampir sama. Mereka menyembah dewa yang sama yaitu, Thor dan Woden. Mereka juga memiliki sastra lisan yang sama yaitu Beowulf. 

       Ciri Karya Sastra Inggris Kuno

Kesusasteraan Inggris Kuno atau Anglo-Saxon dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu Prosa dan Puisi.

PROSA 

Karya-karya prosa Inggris kuno dipelopori oleh Aldhelm, Bede, dan Alcuin. Karya mereka ditulis dalam bahasa latin dan diterjemahkan kedalam bahasa inggris yang di pelopori oleh raja Alferd dengan tujuan untuk memulihkan kebudayaan-kebudayaanbangsa Inggris yang hancur akibat serangan yang bertubi-tubi oleh bangsa Skandinavia.
Aldhem (650-709) adalah seorang sarjana lulusan Canterbury. Disamping menulis prosa, Aldhelm lebih banyak dikenal sebagai seorang penyair. Dalam tulisannya, Aldhelm banyak menggunakan bahasa kiasan, seperti permajasan, metaphor, alusi dan sebagainya.
Venerable bede (672-735), merupakan ahli teologi dan ahli sejarah Kristen di jamannya. Pengatahuan dan minatnya yang beraneka ragam tercermin dalam karyanya yang utama seperti sebuah risalat tentang mantra, ilmu pengetahuan kronologi abad Kristen yang ditulis berdasarkan studi astronomi. Karya-karya Bede yang paling menarik adalah kara sejarah dan biografi. Bukunya yang berjudul Eccleastical history merupakan karya terbaik pada zamannya.

PUISI

Karya puisi lebih popular pada masa Inggris kuno karena bentuknya lebih pendek dan dapat didendangkan. Disamping itu, puisi mudah disebarluaskan dari mulut ke mulut. Salah satu karya puisi di periode inggris kuno yaitu Beowulf. Karya ini memiliki 3000 baris dan termasuk jenis epik rakyat. Beowulf mengalahkan makhluk Rawa bernama Grendel yang telah membuat tidak aman negeri Raja Hrotgar. Bertahun-tahun kemudian, Beowulf sendiri terbunuh dalam perjuangan menyelamatkan negerinya dari seekor ular naga bernafaskan api.
Struktur puisi Inggris kuno berbeda dengan puisi Inggris modern. Pada umumnya puisi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: unit matra terdiri dari satu baris, setiap baris dibagi menjadi dua bagian, dua atau tiga suku kata bertekankan pada setiap baris deimulai dengan bunyi konsonan yang sama yaitu adanya aliterasi, sajak puisi Inggris kuno biasanya tidak mempunyai ritma.

Karya Sastra Pada Periode Inggris Kuno
 
BEOWULF

     Beowulf ([ˈbeɪ.ɵwʊlf]; dalam Bahasa Inggris kuno atau IPA: [ˈbeːo̯wʊlf] atau IPA: [ˈbeːəwʊlf]) adalah sebuah judul konvensional dari wiracarita berjumlahkan 3182 alliterative, dengan latar belakang negara Skandinavia, sering kali disebutkan sebagai karya penting dari literatur Anglo-Saxon. Yang tertinggal hanyalah sebuah manuskrip yang dikenal sebagai Nowell Codex. Dibentuk oleh seorant pujangga Anglo-Saxon yang diperkirakan sekitar abad ke 8 dan awal abad ke-1.

Dalam puisi ini, Beowulf, seorang pahlawan dari Geat, berperang melawan tiga antagonis: Grendel, yang senantiasa menyerang ksatria di wilayah Hroðgar (Raja dari suku Danes, ibu Grendel, dan seekor naga tak bernama. Peperangan terakhir terjadi pada akhir hidupnya, di mana Beowulf menjadi raja Geat. Pada peperangan terakhir, Beowulf terluka berat. Setelah kematiannya, para pengikut memakamkannya di tumulus di Geatland
Tetap patuhi protokol kesehatan yah, selain menjaga diri sendiri, setiap dari kita juga berperan untuk menjaga sesama, tak perlu tahu agama, asal usul dan hal lainnya. karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan cinta