Periode Elizabeth/Elizabethan
Sastra Inggris Sejarah SastraLatar Belakang Sosial Masyarakat Inggris Periode Elizabeth
Periode
Elizabeth berlangsung pada tahun 1550 sampai dengan tahun 1620. Ratu Elizabeth
naik tahta setelah Mary meninggal menjelang akhir tahun 1558. Elizabeth adalah
ratu yang bijaksana. Ia berhasil memecahkan masalah-masalah
penting seperti keagamaan, perdamaian dengan Skotlandia, pengukuhan pemerintah nasional, dan mencapai prestasi-prestasi seperti ekspansi perdagangan internasional, kekuatan di lautan, dan kemenangan-kemenangan atas Armada Spanyol.
penting seperti keagamaan, perdamaian dengan Skotlandia, pengukuhan pemerintah nasional, dan mencapai prestasi-prestasi seperti ekspansi perdagangan internasional, kekuatan di lautan, dan kemenangan-kemenangan atas Armada Spanyol.
Pada tahun 1559 parlemen mensahkan undang-undang yang isinya meniadakan
kekuasaan paus di Inggris, dan membentuk Gereja Anglikan dengan Monarki Inggris
sebagai pimpinan tertinggi dan Hierarki pejabat-pejabat Gereja yang bertanggung
jawab kepada Monarki. Book of Common Prayer sebagai satu-satunya penuntun
kebaktian yang sah.
Pada masa pemerintahan Elizabeth muncul tokoh kesusatraan yang dikenal di
seluruh dunia, yaitu William Shakespeare. Pada masa itu, ratusan karya sastra
yang ditulis oleh pujangga-pujangga Inggris selain Shakespeare juga bermunculan
dan dapat dikatakan kesusastraan Inggris mencapai zaman keemasan.
Ciri Sastra, Para Pengarang, dan Karya Sastra Inggris
Periode Elizabeth
Meskipun Inggris mengalami kemajuan
pesat pada masa kekuasaan keluarga Tudor pada 12 tahun terakhir abad ke-16,
mereka masih tertinggal jauh dari Italia, Perancis, dan Spanyol dalam bidang
kesusasteraan, kesenian dan proses peradaban baru secara keseluruhan.
PUISI
Secara Umum karya sastra pada zaman Elizabeth bernada romantik, yaitu lebih
mengikuti suara hati, menggunakan bahasa yang segar dan masih dipengaruhi karya
sastra klasik dan Italia. Penyair pada periode ini adalah:
Edmund Spenser (1552-1599), ia di
lahirkan di London pada tahun 1552. Spenser belajar di Merchant Taylor’s
school, dan kemudian melanjutkan ke Pembroke College, Cambridge dimana dia
mendapat gelar magister pada tahun 1576. Pada tahun 1678 dia menitih karier
dengan mengabdi pada Earl of Leicester, London. Karya Spenser yang paling
terkenal adalah The Faerie Queene, sebuah sajak alegori yang terkenal dan
terpanjang dalam khasanah kesusteraan Inggris.
George Chapman (1559-1634), salah satu
sastrawan terpandang pada zamannya. Kemunculannya sebagai penyair agak
terlambat dan karya pertamanya adalah Ovid’s Banquet of Sense (1595).
Dua karya terjemahannya yang terkenal adalah The Iliad (1611), dan The
Odyssesy (1613).
Michael Drayton (1563-1631), Sebagian besar hidupnya menekuni sejarah
dan dia memperoleh aspirasi dari sejarah seperti yang ditunjukan pada sajaknya Ballad
of Agin Court dan Polly Olbion, sebuah sajak besar dalam bentuk Elexander
yang berisi gambaran geografis Inggris.
Thomas Sackville (1536-1608), ia dikenal
dengan sajaknya yang berjudul The Mirror of Magistrates yang menggambarkan
kehidupan para penguasa pada zaman itu.
PROSA
Prosa pada zaman Elizabeth mengalami perubahan. Tokoh-tokoh ceritanya bukan
lagi makhluk luar biasa seperti dalam romance tetapi hanya orang-orang biasa.
Gaya bahasanya agak di buat-buat, dan menggunakan kalimat-kalimat yang panjang.
Para novelis yang terkenal pada periode ini adalah:
John Lyly (1554-1606), dengan karya-karyanya Eupheus The Anatomy of Wit
(1579) dan Eupheus and His England (1580). Eupheus The antony of Wit merupakan
sebuah karya fiksi yang berkisah tentang cinta segitiga, yaitu dua sahabat
mencintai gadis yang sama. Karya ini mengandung ajarantentang tatakrama,
perasaan, dan moral.
Philip Sidney (1554-1586), ia lahir dari keluarga kaya di Inggris. Dia
belajar di Shrewbury School dan kemudian melanjutkan ke Oxford dan tinggal di
manca negara selama beberapa tahun. Karyanya yang paling terkenal adalah The
Arcadia (1590). Arcadia berbentuk patoral romance yang merupakan kumpulan
nyanyian dan soneta yang ditunjukan kepada Lady Penelope Devereux, dan Lady
Rich.
Thomas Nashe (1567-1600), adalah seorang jurnalis yang ahli menulis
dalam bentuk satir, karya-karya pampletnya banyakmenyindir kekuasaan gereja,
skandal-skandal masyarakat elit. Dia pertama kali memperkenalkan cerita yang
disebut Picaresque Chronicle yang berlawanan dengan pastoral romance.
Cerita Picaresque karya Thomas Nashe yang terkenal adalah The
Unfortunate Traveller, or The Life of Jack Wilton (1594).
DRAMA
Yang paling maju pesat pada periode
Elizabeth adalah karya drama. Karya dramatidak lagi semata-mata bertujuan
mengajarkan agama dan moral, tetapi jua bertujuan memperliahtkan kehidupan
manusia. Penulis drama yang terkenal antara lain:
Christoper Marlowe (1564-1593), ia adlaah
seorang anak tukang sepatu di Caterbury yang mendapat pendidikan di “The Town
Grammar School” dan di Cambridge. Karyanya The Tragic History of dr.Faustus
bertema pencagariankekuasaan melalui sains. Dalam drama ini dikisahkan Dr.
Faustus, seorang ilmuan yang haus ilmu, mengadakan perjanjian dengan setan,
Mephistopheles agar dapat menguasai segala macam ilmu dan kekuasaan. Setelah
dapat menikmati segala ilmu dan kekuasaan selama 24 tahun, jiwa Marlowe diseret
ke neraka oleh setan tersebut.
William Shakespeare (1564-1616), ia adalah
seorang penyair dan dramawan Inggris terbesar. Karier Shakespeare sebagain
seorang dramawan dapat dibagi menjadi 4 periode yaitu: Periode Eksperimen
(1588-1596), periode ini ditandai dengan sifat-sifat kemudaan. Periode
Perkembangan (1596-1602), pada masa ini Shakespeare sudah menunjukan
kecermatan dan pengetahuan tentang sifat-sifat yang mendalam tentang manusia. Periode
Kemuraman dan Depresi (1602-1608), pada masa ini Shakpeare sudah menunjukan
kematangan jiwa dan puncak perkembangan artistik. Periode Ketenangan
(1608-1613), periode ini mengakhiri masa produktif Shakpeare.
Pengenalan dan Apresiasi Karya Sastra Periode Elizabeth
Macbeth
Macbeth merupakan salah satu drama
tragedi terkenal karangan William Shakespeare. Dalam drama ini Macbeth
merupakan tokoh utama yang berambisi untuk menjadi Raja setelah memenangkan
peperangan. Karena dipengaruhi oleh tukang sihir (Witches) dia mengambil jalan
pintas dengan cara membunuh raja Duncan. Tetapi akhirnya dia mengalami
kekalahan akibat ambisinya yang merupakan kelemahannya. Cerita ini ditulis
berdasarkan sejarah yaitu, “Holinshed’s Chronicles (1577)”.